Minggu, 06 Maret 2011

Kenapa Manusia Menangis

Mengapa Manusia Menangis?

 Quantcast
Image
Manusia menumpahkan air mata ketika sedang sedih, tapi apakah maksud dari tangisan itu? Ilmuwan mengajukan teori baru mengenai hal itu.
Air mata bisa bertindak sebagai tanda bahwa manusia menurunkan pertahanannya. “Menangis adalah perilaku yang berkembang,” kata peneliti Oren Hasson, pakar biologi evolusi di Universitas Tel Aviv, Israel.

“Analisis saya dengan mengaburkan pandangan, air mata menurunkan tingkat pertahanan dan fungsi realibilitas, sebagai sinyal penyerahan, tangisan untuk meminta tolong,” tambahnya.
Menumpahkan air mata karena emosi adalah sesuatu yang unik pada manusia. Di masa lampau, peneliti beranggapan bahwa menangis dapat membawa bahan kimia yang membuat stres ke luar dari tubuh. Atau hanya untuk membuat kita merasa lebih baik, atau menangis dapat menandakan bahwa bayi sedang dalam masalah kesehatan.
Sekarang Hasson menunjukkan ketika airmata mengaburkan penglihatan, itu sebagai kekurangan dalam perilaku agresif. Dengan demikian, air mata sebagai sinyal kelemahan, sebuah strategi yang secara emosi mengikat orang lain agar lebih dekat.
Hasson menganggap penggunaan airmata bisa untuk membangun dan menguatkan hubungan pribadi. Sebagai contoh “manusia bisa menunjukkan bisa tunduk pada penyerang, dan oleh karena itu berpotensi mendatangkan ampunan dari musuh, atau juga bisa menarik simpati dari orang lain dan mungkin bisa mendapatkan pertolongan mereka,” katanya.
Juga dengan berbagi air mata dengan yang lain, “jika manusia mendapatkan perasan menurunkan pertahanan, itu berarti ada ikatan dan menunjukkan dapat menjadi sahabat yang memiliki perasaan sama,” kata Hasson.”Ini benar benar manusiawi”
Konsep baru dari Hasson itu menawarkan hipotesis yang paling masuk akal tentang fungsi air mata dan tangisan, kata ahli psikologi evolusi David Buss di University of Texas di Austin, yang tidak berpartisipasi pada studi ini.
“Yang lain telah berspekulasi tentang fungsi dari air mata, tetapi gagasan bahwa berhubungan dengan kecacatan adalah hal baru,” katanya.
Hasson menjelaskan dengan detail penelitiannya itu di jurnal Evolutionary Psychology.

==========<<<<>>>>>>==============================

Memang aku menangis…
jika kau bertanya-tanya sesedih apa saat ini
memang aku menangis
semalaman tadi yang terpenjara sunyi
tanpa kata dan airmata dalam gunda
dalam jiwa yang memang sudah mengerti akan begini
.
Rasa yang tercurah
apakah hina?
ku hanya mencoba menyentuh rasa
apakah cela?
aku toh tak minta kau genggam tanganku
juga tak berani meminta hatimu
.
Rasa yang diungkap
apakah hina?
ku hanya mencoba menyentuh cinta
apakah cela?
aku toh tak minta kau rengkuh diriku
karena juga tak berani meminta hatimu
.
Terlalu berani
ahahahahahahahaha
jelas aku tak bisa tidak menjadi diriku
mengkhianati rasa di diri
dan menghanyutkanya dalam diam
.
Terlalu berani
ahahahahahahahaha
jelas aku bukan pengecut kuyuh
mengkhianati rasa di diri
dan membungkamnya dalam kelam
.
Namun setelah ini
anggaplah hanya angin yang berbisik di sisimu
karena cukup sekali ku bicarakan ini padamu
.
Dan setelah ini
anggaplah hanya bayang-bayang yang bernyanyi untukmu
karena cukup sehari ku akan begini padamu
.
Memang aku menangis..
jika kau bertanya-tanya sesedih apa saat ini
memang aku menangis
semalaman tadi yang terpenjara sunyi
tanpa kata dan airmata dalam gunda
dalam jiwa yang memang sudah mengerti cintaku pasti akan begini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar